- Back to Home »
- BAB 5 - Kandungan Air Keseimbangan (Equilibrium Moisture Content)
Posted by : DSN Group
Jumat, 17 November 2017
Han Oktariansyah ~ 05021181520015
Syaeful Arifin ~ 05021181520014
Wahyu Surya ~ 05021381520058
Cindy Claudia ~ 05021381520049
KANDUNGAN AIR KESEIMBANGAN (EquilibRium Mouisture Content)
Kadar air kesetimbangan (Me) merupakan fungsi dari temperature, dan juga merupakan fungsi dari kelembaban nisbi. jika kelembaban nisbi semakin rendah, maka semakin rendah juga kadar air kesetimbangan. suatu bahan terdiri dari bahan tersebut dan air yang dikandungnya. jadi massa total bahan adalah massa bahan tersebut (disebut massa kering) ditambah dengan massa air yang dikandungnya.
Kandungan air (Moisture content) MC dalam suatu bahan adalah massa air yang dikandung dibagi dengan massa total, moisture content ini disebut sebagai MC basis basah. Sedangkan MC basis kering adalah massa air yang dikandung dibagi dengan massa kering bahan. Terdapat tiga jenis air yang dikandung oleh suatu bahan yaitu air hydrasi, air terikat dan air bebas.
1. Air Hydrasi adalah air yang secara kimia terikat dengan bahan pada umumnya tidak
dimasukkan dalam kandungan air, tapi dianggap sebagai bagian integral dari bahan. Jadi pada umumnya masa air ini termasuk kedalam massa kering.
2. Air terikat adalah air yang diikat oleh bahan karena adanya efek kapiler dan ikatan hydrogen, gaya van der waals dan ikatan-ikatan ion dan polar.
3. Air bebas adalah air yang dikandung oleh bahan dan terlarut dalam bahan karena adanya rongga dan kapiler yang lebar dalam bahan. Jadi kandungan air yang paling kuat diikat oleh bahan, bahkan disebut sebagai bagian integral bahan adalah ar hydrasi. Sedangkan yang diikat secara lebih lemah adalah air terikat, tekanan uap dari air yang dikandung ini kurang dari tekanan uap air murni. dan tentu saja kandungan air yang paling diikat paling
lemah oleh bahan adalah air bebas.
Tekanan uap kandungan air ini adalah sama dengan tekanan uap dari air murni. Jika suatu bahan disimpan dalam suatu tempat pada suhu dan kelembaban relatif RH yang konstant maka kadar air bahan tersebut akan menuju suatu keseimbangan dengan lingkungannya. Kadar air ini disebut sebagai kadar air keseimbangan (Equilibrium Moisture Content = EMC). jadi EMC adalah kandungan air dari suatu bahan yang disimpan di suatu tempat dalam jangka waktu yang tak terhingga. seperti disebutkan diatas, EMC ini tergantung pada suhu dan RH lingkungan. Jika suatu bahan yang sudah mencapai keseimbangan dengan suatu lingkungan dipindahkan ke lingkungan dengan suu yang atau RH yang berbeda maka bahan tidak berkeseimbangan dengan lingkungan tersebut. misalnya jika lingkungan yang baru tersebut lebih panas atau RH lebih kecil maka air dalam bahan akan menguap atau MC-nya akan turun dan dalam waktu yang tak hingga akan mencapai EMC baru.
2. Air terikat adalah air yang diikat oleh bahan karena adanya efek kapiler dan ikatan hydrogen, gaya van der waals dan ikatan-ikatan ion dan polar.
3. Air bebas adalah air yang dikandung oleh bahan dan terlarut dalam bahan karena adanya rongga dan kapiler yang lebar dalam bahan. Jadi kandungan air yang paling kuat diikat oleh bahan, bahkan disebut sebagai bagian integral bahan adalah ar hydrasi. Sedangkan yang diikat secara lebih lemah adalah air terikat, tekanan uap dari air yang dikandung ini kurang dari tekanan uap air murni. dan tentu saja kandungan air yang paling diikat paling
lemah oleh bahan adalah air bebas.
Tekanan uap kandungan air ini adalah sama dengan tekanan uap dari air murni. Jika suatu bahan disimpan dalam suatu tempat pada suhu dan kelembaban relatif RH yang konstant maka kadar air bahan tersebut akan menuju suatu keseimbangan dengan lingkungannya. Kadar air ini disebut sebagai kadar air keseimbangan (Equilibrium Moisture Content = EMC). jadi EMC adalah kandungan air dari suatu bahan yang disimpan di suatu tempat dalam jangka waktu yang tak terhingga. seperti disebutkan diatas, EMC ini tergantung pada suhu dan RH lingkungan. Jika suatu bahan yang sudah mencapai keseimbangan dengan suatu lingkungan dipindahkan ke lingkungan dengan suu yang atau RH yang berbeda maka bahan tidak berkeseimbangan dengan lingkungan tersebut. misalnya jika lingkungan yang baru tersebut lebih panas atau RH lebih kecil maka air dalam bahan akan menguap atau MC-nya akan turun dan dalam waktu yang tak hingga akan mencapai EMC baru.
Aktivitas air (AW) menunjukkan jumlah air bebas di dalam pangan
yang dapat digunakan oleh mikroba untuk pertumbuhannya. Nilai aw pangan dapat
dihitung dengan membagi tekanan uap air pangan dengan tekanan uap air murni.
Jadi air murni mempunyai nilai aw sama dengan 1. Nilai AW secara praktis dapat
diperoleh dengan cara membagi % RH pada saat pangan mengalami keseimbangan
kadar air dibagi dengan 100. Sebagai contoh, jika suatu jenis pangan mempunyai
AW = 0,70, maka pangan tersebut mempunyai keseimbangan kadar air pada RE 70%,
atau dengan perkataan lain pada RE 70% kadar air pangan tetap.
Proses kesetimbangan kadar air akan berjalan secara otomatis,
karena itu sifat ini sangat penting pada proses pengeringan. Dalam arti,
penentuan kadar air yang dilakukan pada saat pengeringan, harus disesuaikan
dengan kondisi lingkungan tempat bahan akan disimpan, mengingat pada akhirnya
kadar air bahan tersebut akan mencapai kesimbangan. Dengan demikian, proses
pengeringan dapat berlangsung secara efisien.
Kadar air
dan kelembapan ruang penyimpanan merupakan faktor penyebab kerusakan fisika
yang harus selalu diperhatikan selama penyimpanan. Kadar air pakan biasanya
menyesuaikan diri dengan kelembapan lingkungan, hingga terjadi kesetimbangan
antara kadar air pakan dan kelembapan lingkungan. Cairan di dalam pakan akan
tertarik keluar apabila kelembapan lingkungan penyimpan relatif rendah. Kadar
air dan kelembapan merupakan pemicu tumbuhnya jamur dan serangga. Jamur dan aktifitas
serangga pada pakan akan meningkatkan suhu lingkungan
Pada tahun 1871 Kelvin membuat model penyerapan
kadar airbahan padat dengan menganggap pencairan secara kapiler didalam pori –
pori. Hubungan antara tekanan uap pada cairan secara kapiler (Pv)
dan tekanan uap jenuh pada suhu yang sama (Pvs) adalah dasar teori
pencarian kapiler.
ln (Pv/ Pvs) = –
(2 τ V Cos α / r Ro Tabs)
Persamaan Langmuir, persamaan ini menjelaskan bahwa penyerapan lapisan
tunggal dari uap air pada permukaan bagian dalam kulit bijian dalam terminology
gaya – gaya kimia yang tidak seimbang.
V= Vm (h Pv / l +h Pv)
Keterangan:
V= volume uap air yang diserap secara isothermal oelh
bijian
Vm= volume
uap air yang diserap saat permukaan bijian tertutup penuh molekul lapisan
tunggal
Persamaan BET, yaitu
permukaan bagian dalam kulit bijian dianggap sebagai susunan sisi penyerapan
spesifik dan setiap sisi mampu menyerap lebih dari satu molekul air.
Pv/ V (Pvs – Pv) = (l/ Vmc)
+ (c – 1/ Vmc) (Pv/ Pvs)
Keterangan:
C= konstanta produk
Persamaan Harkins – Jura, yaitu total kerja yang
diperlukan untuk menyerap atau melepas suatu molekul dapat dianggap samadengan
jumlah kerja yang diperlukan oleh suatu molekul uap untuk mengatasi kekuatan
medan, ditambah kerja untuk kondensasi.
ln (Pv/ Pvs) = d – (e/V2)
Keterangan:
d dan e= konstanta
produk
Persamaan GAB, yaitu persamaan penyerapan isothermal GAB dikembangkan darii
teori penyerapan fisik Langmuir dan BET.
M = (Mm g f) / [(1 – f Pv/
Pvs) ((1 – f Pv/ Pvs + gf Pv/
Pvs)
Persamaan Henderson,
yaitu suatu bentuk hubungan penentauan EMC bijian.
1 – Pv/ Pv =
exp (-h Tabs Mi)
1 – Pv/ Pv =
exp [-K (T + C) (100 M)N]
Persamaan Chung, yaitu sering digunakan untuk
memperkirakan nilai – nilai EMC untuk bijian.
M = E – F ln [- (T + C) ln (Pv/
Pvs)]