SELAMAT DATANG DI BLOGGER TEKNIK PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
SELAMAT DATANG DI BLOGGER MATA KULIAH TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN
Posted by : DSN Group Minggu, 03 Desember 2017



Han Oktariansyah ~ 05021181520015
Syaeful Arifin ~ 05021181520014
Wahyu Surya ~ 05021381520058
Cindy Claudia ~ 05021381520049


Proses Pengeringan
      
        Udara pengering bergerak dari dasar ke alas-alas. Pertukaran kadar air dari biji ke udara terjadi pada kedalaman yang tetap atau pada daerah bijian. Pada awal proses pengeringan, daerah pengeringan terdapat pada dasar alas.  Setelah pengeringan berlangsung terus, daerah ini bergerak keatas, dan bila daerah ini telah melampaui semua bijian, keseluruhan massa bijian dikeringkan dalam keseimbangan dengan udara pengering. Bijian dibawah daerah pengeringan mencapai kondisi kesetimbangan dengan udara yang masuk dan memiliki kandungan air sebesar Me.

         Terdapat dua gradien yang melintasi daerah pengering yaitu : Gradien kadar air dari Me ke Mo dan Gradien suhu dari Ta ke Tg.

Kesetimbangan Panas untuk Pengeringan

((Q x 60)/v) Ca (Ta – Tg) t = hfg (DM)(Mo-Me)

  1. Parameter-parameter Persamaan Kesetimbangan Panas
  2. Laju aliran udara
  3. Suhu udara dan volume spesifik
  4. Peta suhu bola basah
  5. Suhu udara plenum dan volume spesifik
  6. Kondisi udara luar
  7. Panas penguapan
  8. Bahan kering
  9. Kadar air bijian
  10. Analisa pengering alas dalam
  11. Perbandingan kadar air
MR = 2D / (2D + 2Y -1)

MR = (M – Me) / (Mo – Me)
    12. Faktor kedalaman
DM’ = (Cfm x 60 Ca (Ta – Tg) t1/2) / (Vhfg (Mo – Me))
    13. Satuan waktu
Y = t / (t1/2)
    14. Daerah pengeringan
    15. Pengaruh t1/2
    16. Eksploitasi kurva pengering total

Keterangan :

v = volume spesifik

ca = panas spesifik udara (kj/kg.ÂșC)

Ta = suhu udara didalam plenum

Tg = suhu udara yang meninggalkan massa bijian

t = waktu

DM = kandungan bahan kering

Mo = lengas air awal basis kering

Me = lengas air akhir (kesetimbangan) basis basah

DM’ = kandungan bahan kering dari satu faktor kedalaman

Cfm = aliran udara


Parameter-Parameter Persamaan Kesetimbangan Panas 


1. Laju Aliran Udara
       Laju aliran udara atau (Q) melalui suatu sistem pengeringan bisa diperoleh dengan menggambar kurva sistem  versus kursa kipas angin, seperti telah dijelaskan pada bab 6. Laju aliran udara ke sistem yang bekerja bisa juga diperoleh dengan pengukuran tekanan statis pada sistem dan menghitung aliran udara dari tekanan.
2. Suhu Udara dan Volume Spesifik
     Volume spesifik udara (v) dan penurunan suhu melalui massa bijian (Tn –Tg) diperoleh dari diagram psikrometrik. Sebelum nilai-nilai ini dapat ditentukan, dipilih kondisi udara sekitar daerah tersebut serta musim yang berlaku. Nilai yang ini mempunyai pengaruh penting pada perhitungan-perhitungan, terutama bila udara biasa digunakan untuk pengeringan.
3. Peta Suhu Bola Basah
       Waite dan Bern (1987) dan Schmidt and Waite (1962) menggambarkan peta-peta daerah Amerika Serikat dan Kanada Selatan  yang menunjukkan garis-garis dengan suhu sama untuk tiap bulan dalam satu tahun dari rat-rata suhu bola basah dan rata-rata penurunan suhu bola basah beserta simpangan bakunya. 



4. Suhu Udara Plenum dan Volume Spesifik
      Kondisi  udara pada plenum yang merupakan masukan (input) pada persamaan (7.1) tergantung pada apakah udara telah mengalami pemanasan. Selama pengeringan udara alami, udara tidak dipanaskan dan kondisi plenum dan sekitarnya dianggap sama.
5. Kondisi Udara Luar
        Data kadar air kesetimbangan ditunjukkan sebagai garis-garis dengan suhu yang sama pada gambar kadar air versus kelembaban relatif. 

6. Panas Penguapan
Panas yang diperlukan untuk menguapkan satu pound air dari bijian adalah merupakan fungsi kadar air bijian dan suhu dimana terjadi penguapan. Melintasi daerah pengeringan, penguapan terjadi pada suhu dan kadar air biji yang berubah terus menerus Oleh sebab itu nilai panas penguapan juga berubah terus. Panas penguapan tertinggi terjadi pada bagian bawah dari daerah pengeringan dimana kadar air bijian adalah paling rendah dan panas penguapan paling rendah terjadi pada bagian atas dari daerah pengeringan dimana kadar air bijian adalah tertinggi.
7. Bahan Kering
       merupakan jumlah bahan kering didalam wadah.  Jika kehilangan bahan kering karena diabaikan, kandungan bahan kering akan sama pada awal dan akhir proses pengeringan. Oleh sebab itu, penting sekali jumlah bahan kering awal pada proses pengeringan dapat dihitung. 
8. Kadar Air Bijian
     Pernyataan kadar air Me dan Mo (berbasis kering, desimal) menyatakan kadar air pada awal pengeringan dan kadar air saar bijian mencapai kesetimbangan dengan kondisi udara pada plenum (Me). Bila pengeringan dilaksanakan pada alas yang dalam (beberapa kali dari kedalaman daerah pengeringan), daerah pengeringan berada didekat bagian atas massa bijian pada akhir operasi dan keselutuhan massa bijian mempunyai kadar air.
Terimakasih telah datang ke blog saya, semoga bermanfaat dan berkah ilmunya,

Leave a Reply

Thanks for Comments

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Han Oktariansyah - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -