BAB 7 - Pengantar Analisis Sistem Pengeringan Alas Tetap
Han Oktariansyah ~ 05021181520015
Syaeful Arifin ~ 05021181520014
Wahyu Surya ~ 05021381520058
Cindy Claudia ~ 05021381520049
Proses Pengeringan
Udara pengering bergerak dari dasar ke alas-alas. Pertukaran kadar air dari biji ke udara terjadi pada kedalaman yang tetap atau pada daerah bijian. Pada awal proses pengeringan, daerah pengeringan terdapat pada dasar alas. Setelah pengeringan berlangsung terus, daerah ini bergerak keatas, dan bila daerah ini telah melampaui semua bijian, keseluruhan massa bijian dikeringkan dalam keseimbangan dengan udara pengering. Bijian dibawah daerah pengeringan mencapai kondisi kesetimbangan dengan udara yang masuk dan memiliki kandungan air sebesar Me.
Terdapat dua gradien yang melintasi daerah pengering yaitu : Gradien kadar air dari Me ke Mo dan Gradien suhu dari Ta ke Tg.
Kesetimbangan Panas untuk Pengeringan
15. Pengaruh t1/2
16. Eksploitasi kurva pengering total
Keterangan :
v = volume spesifik
ca = panas spesifik udara (kj/kg.ÂșC)
Ta = suhu udara didalam plenum
Tg = suhu udara yang meninggalkan massa bijian
t = waktu
DM = kandungan bahan kering
Mo = lengas air awal basis kering
Me = lengas air akhir (kesetimbangan) basis basah
DM’ = kandungan bahan kering dari satu faktor kedalaman
Cfm = aliran udara
((Q x 60)/v) Ca (Ta – Tg) t = hfg (DM)(Mo-Me)
- Parameter-parameter Persamaan Kesetimbangan Panas
- Laju aliran udara
- Suhu udara dan volume spesifik
- Peta suhu bola basah
- Suhu udara plenum dan volume spesifik
- Kondisi udara luar
- Panas penguapan
- Bahan kering
- Kadar air bijian
- Analisa pengering alas dalam
- Perbandingan kadar air
MR = 2D / (2D + 2Y -1)
MR = (M – Me) / (Mo – Me)
12. Faktor kedalaman
DM’ = (Cfm x 60 Ca (Ta – Tg) t1/2) / (Vhfg (Mo – Me))
13. Satuan waktu
Y = t / (t1/2)
14. Daerah pengeringan15. Pengaruh t1/2
16. Eksploitasi kurva pengering total
Keterangan :
v = volume spesifik
ca = panas spesifik udara (kj/kg.ÂșC)
Ta = suhu udara didalam plenum
Tg = suhu udara yang meninggalkan massa bijian
t = waktu
DM = kandungan bahan kering
Mo = lengas air awal basis kering
Me = lengas air akhir (kesetimbangan) basis basah
DM’ = kandungan bahan kering dari satu faktor kedalaman
Cfm = aliran udara
Parameter-Parameter Persamaan Kesetimbangan Panas
1. Laju Aliran Udara
Laju aliran udara atau (Q) melalui suatu sistem pengeringan bisa diperoleh dengan menggambar kurva sistem versus kursa kipas angin, seperti telah dijelaskan pada bab 6. Laju aliran udara ke sistem yang bekerja bisa juga diperoleh dengan pengukuran tekanan statis pada sistem dan menghitung aliran udara dari tekanan.
2. Suhu Udara dan Volume Spesifik
Volume spesifik udara (v) dan penurunan suhu melalui massa bijian (Tn –Tg) diperoleh dari diagram psikrometrik. Sebelum nilai-nilai ini dapat ditentukan, dipilih kondisi udara sekitar daerah tersebut serta musim yang berlaku. Nilai yang ini mempunyai pengaruh penting pada perhitungan-perhitungan, terutama bila udara biasa digunakan untuk pengeringan.
3. Peta Suhu Bola Basah
Waite dan Bern (1987) dan Schmidt and Waite (1962) menggambarkan peta-peta daerah Amerika Serikat dan Kanada Selatan yang menunjukkan garis-garis dengan suhu sama untuk tiap bulan dalam satu tahun dari rat-rata suhu bola basah dan rata-rata penurunan suhu bola basah beserta simpangan bakunya.
4. Suhu Udara Plenum dan Volume Spesifik
Kondisi udara pada plenum yang merupakan masukan (input) pada persamaan (7.1) tergantung pada apakah udara telah mengalami pemanasan. Selama pengeringan udara alami, udara tidak dipanaskan dan kondisi plenum dan sekitarnya dianggap sama.
5. Kondisi Udara Luar
Data kadar air kesetimbangan ditunjukkan sebagai garis-garis dengan suhu yang sama pada gambar kadar air versus kelembaban relatif.
6. Panas Penguapan
Panas yang diperlukan untuk menguapkan satu pound air dari bijian adalah merupakan fungsi kadar air bijian dan suhu dimana terjadi penguapan. Melintasi daerah pengeringan, penguapan terjadi pada suhu dan kadar air biji yang berubah terus menerus Oleh sebab itu nilai panas penguapan juga berubah terus. Panas penguapan tertinggi terjadi pada bagian bawah dari daerah pengeringan dimana kadar air bijian adalah paling rendah dan panas penguapan paling rendah terjadi pada bagian atas dari daerah pengeringan dimana kadar air bijian adalah tertinggi.
7. Bahan Kering
merupakan jumlah bahan kering didalam wadah. Jika kehilangan bahan kering karena diabaikan, kandungan bahan kering akan sama pada awal dan akhir proses pengeringan. Oleh sebab itu, penting sekali jumlah bahan kering awal pada proses pengeringan dapat dihitung.
8. Kadar Air Bijian
Pernyataan kadar air Me dan Mo (berbasis kering, desimal) menyatakan kadar air pada awal pengeringan dan kadar air saar bijian mencapai kesetimbangan dengan kondisi udara pada plenum (Me). Bila pengeringan dilaksanakan pada alas yang dalam (beberapa kali dari kedalaman daerah pengeringan), daerah pengeringan berada didekat bagian atas massa bijian pada akhir operasi dan keselutuhan massa bijian mempunyai kadar air.
BAB 3 - Struktur Komposisi dan Sifat Biji - Bijian
Han Oktariansyah ~ 05021181520015
Syaeful Arifin ~ 05021181520014
Wahyu Surya ~ 05021381520058
Cindy Claudia ~ 05021381520049
Struktur Komposisi dan Sifat Biji - Bijian
Kita ketahui bersama bahwa hasil pertanian sebagian besar itu berupa biji - bijian yang danggap sebagai bahan pangan atau pakan ternak, banyak cara dilakukan agar bisa bertahan lama biji-bijian tersebut baik itu dilakukan dengan proses penyimpanan dan pengeringan. Biji-bijian sendiri merupakan sumber kebutuhan utama baik manusia maupun hewan didunia. biji-bijian banyak mengandung pati, sumber protein dan minyak yang berguna untuk sumber energi.
Biji-bijian dapat diartikan sebagai kelompok padi-padian atau serealia. Dalam pengertian ini biji-bijian dihasilkan oleh famili rerumputan yang kaya karbohidrat sehingga dapat dikonsumsi sebagai makanan pokok. Contoh dari biji-bijian serealia yaitu padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays) , gandum (Triticum sp.), cantel atau sorghum (Sorghum sp.), serta biji-bijian lain yang jarang dijumpai di Indonesia seperti : barley (Hordeum vulgare), rye (Secale cereale), dan padi liar (Zizania aquatic) (Nurnafitrisni, 2010).
Sorgum (Sorghum bicolor L. Moench) merupakan pangan penting bagi lebih dari 750 juta orang di daerah tropis beriklim kering di Afrika, India, dan Amerika Latin (FSD 2003, Reddy et al. 2007). Di Afrika, biji sorgum dikonsumsi dalam bentuk olahan roti, bubur, minuman, berondong, dan kripik (Dicko et al. 2006). Di India, tepung sorgum dibuat roti bahan chapati, yang merupakan makanan pokok masyarakat pedesaan. Di Indonesia sorgum merupakan tanaman sereal pangan ke tiga setelah padi dan jagung, namun penggunaannya sebagai bahan pangan menurun tajam setelah ketersediaan beras mencukupi dengan relatif dan harga murah.
sumber : Hubbard et al. 1968
Link download file Sorghum == > Struktur komposisi Sorghum <==
Kacang - kacangan merupakan buah bersel tunggal dan berbiji tunggal dengan kulit luar yang keras. Kacang-kacangan mempunyai struktur yang hampir sama dengan serealia (biji-bijian). kacang-kacangan biasanya mengandung sedikit sekali glukosa dan fruktosa tetapi cukup mengandung rafinosa, stakiosa, dan verbakosa. Berbagai komoditas dari kacang-kacangan yang telah banyak dikenal yakni kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah dll.
Struktur kacang hjau
Komposisi kimia biji-bijian (serealia)
Sifat fisik biji-bijian (serealia)
Link Download File Kacang-kacangan ==> Download file <==
Pengetahuan terhadap komposisi, struktur dan nilai sifat sifat bijian akan sangat penting untuk dipahami karena secara langsung berhubungan dengan sifat sifat pengeringan dan penyimpanan biji-bijian. Struktur dari biji bijian akan mempengaruhi laju pengeringan contohnya bijian yang mempunyai ujung kepala yang retak akan lebih cepat kehilangan uap air dibandingkan ujung kepala yang utuh. Komposisi biji mempengaruhi sifat penyerapan uap air, contohnya biji-bijian yang mengandung kadar protein yang tinggi memiliki kandungan kadar air kesetimbangan yang rendah. Ukuran dan berat dari bijian juga mempengaruhi sifat pengeringan misalnya biji jagung akan kering lebih lambat dibandingkan gandum karena mempunyai berat dan diameter ekuivalen yang besar.
Terimakasih telah datang ke blog saya, semoga bermanfaat dan berkah ilmunya,
BAB 6 - Aliran Udara pada Pengering
Han Oktariansyah ~ 05021181520015
Syaeful Arifin ~ 05021181520014
Wahyu Surya ~ 05021381520058
Cindy Claudia ~ 05021381520049
ALIRAN UDARA PADA PENGERING
Udara digunakan sebagai sistem untuk melaksanakan beberapa fngsi. Udara juga digunakan untuk membawa bahan kimia kedalam sistem untuk pengendalian tumbuhnya mikroorganisme. dalam memahami prinsip dasar pergerakan udara dan sifat-sifar peralatan penggerak udara sangat penting.
Tahanan bijian terhadap aliran udara
Bila udara dialirkan melalui suatu lapisan bijian, tahanan terhadap suatu aliran yang disebut sebagai penurunan tekanan, dan akan terbentuk sebagai hasil kehilangan energi melalui gesekan dan tuebulensi. Laju suatu aliran udara bisa dinyatakan sebagai laju aliran suatu massa, satuan ini bisa d sederhanakan lagi menjadi satuan yang menggambarkan kecepatan sesungguhnya. Kecepatan itu ialah dari udara yang dapat dihitung dengan mempertimbangkan persentasi ruang pori pada massa bijian.
Rumusnya sebagai berikut :
∆PI = a Qa2[ln(1+bQa)]
Bila udara dialirkan ke massa bijian melalui lantai logam berlubang, maka akan terbentuknya penurunan tekanan yang melintang pada logam tersebut. dan apabila luasan lubang sebesar 10% atau lebih luas dari permukaan total, maka penurunan tekanan melalui lubang kemungkinan akan kecil dibandingkan dengan penurunan tekanan melalui massa bijian, serta dapat diabaikan.Tekanan statis dan kecepatan dapat saling dipertukarkan dan salah satu bsia berkurang atau bertambah pada titik titik pada pipa alir dimana luas penampang melintang menjadi lebih kecil atau lebih besar. Udara bergerak melalui pengering dari kipas angin menuju plenum. Kecepatan udara pada plenum biasanya cukup kecil sehingga tekanan karena kecepatan dianggap nol. Tekanan total dab tekanan statis pada plenum jadi sama.Kehilangan total tekanan pada sistem pipa alir yang menghubungkan kipas angin dengan plenum adalah kehilangan gesekan atau kehilangan dinamis. Sistem pengering bijian dirancang berdasarkan tekanan statis.
Komponen Susunan Seri
Suatu kurvva yang digambarkan sebagai penurunan tekanan aliran udara disebut kurva sistem.
Kipas Angin
Kipas angin merupakan penggerak udara yang diinginkan pada sistem udara yang digunakan pada sstem pengkondisian bijian. kipas angin dikelompokkan menjadi kipas angin aksial dan kipas angin sentrifugal.
- Kipas Angin Aksial
Baling-baling kipas angin aliran aksial langsung disambungkan dengan poros motor, motor disambungkan didalam suatu tabung yang berfungsi sebagai rumah kipas dan rumah motor.
2. Kipas Angin Sentrifugal
Terimakasih telah datang ke blog saya, semoga bermanfaat dan berkah ilmunya,